Di
tanganmu tergenggam senjata
Meski
bukan pemusnah massal, tak hentinya engkau berjuang
Demi
sebuah kata dan pengakuan kau beranikan diri
Tak
peduli berapa ribu peluru menghujam kau tetap menerjang
Berdiri
tegak di kaki sendiri, itulah yang kau harap
Meski ribuan musuh menyerang kau
tetap tegak berdiri
Meski terluka terkoyak tak henti
langkahmu tuk berjuang
Teriakan-teriakan penyemangat
membahana langit luas
Merdeka-merdeka-merdeka
Meski hanya satu kata yang dituju
Butuh berliter-liter darah tuk mencapainya
Kini
sudah lebih dari setengah abad iaberjuang
Berjuang
demi ibu pertiwi demi generasi penerus bangsa
Demi
kebahagiaan semua bangsa Indonesia
Kini
tak ada lagi yang mengurung kebebasan bangsa
Semua
bebas terbang, bebas mengarungi nusantara
Berkatnya
tak ada lagi yang menangis tersiksa
Karenanya
belenggu itu terlepas menghilang entah kemana
Lalu berakhirkah semua?
Saat negeri ini bebas dari belenggu,
bebas terbang dari Sabang hingga Merauke
Setelah ia berhasil mengusir
keasingan yang diam di nusantara
Benarkah telah usia perjuangan?
Tidak
kawan, meski ia telah tiada meski perjuangannya telah usai
Tidak
dengan kita
Perjuangannya
hanyalah awal, sekarang saatnya kita memegang estafet perjuangan
Di
tangan kitalah nasib bumi pertiwi dipertaruhkan
Akankah
menderita atau bahagia
Kini tibalah kita untuk mengangkat
senjata
Memajukan bangsa di mata dunia
Biar semua tahu siapa kita
Agar tak lagi kita jadi budak
Hanya diberi kesenangan tanpa
kebebasan
Kini saatnya kita berjuang
Buat ibu pertiwi di puncak kejayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar